Oleh : Dwiky, Mahasiswa STIKOM Indonesia Maju, Jakarta Selatan
Jakarta, 20/Mei/2020
Di zaman seperti sekarang ini, mahasiswa sangat dimanjakan dengan banyaknya variatif kamera digital yang banyak tersedia di pasaran, mulai dari kamera saku, kamera mirrorless, hingga kamera professional seperti kamera DSLR, bahkan fitur kamera saat ini juga bisa ditemukan dalam ponsel yang biasa kita jadikan alat komunikasi sehari hari.
Namun, ada satu sisi dari dunia kamera yang tidak banyak dilirik oleh mahasiswa, namun masih memiliki penggemarnya sendiri, tentu tidak lain adalah pendahulu kamera digital, ya itu adalah kamera analog !
Bagi sebagian orang, kamera analog itu sering dipandang jadul ataupun sulit digunakan bahkan sering dianggap ketinggalan zaman, tapi tentu saja, ini adalah kamera, dan tetap bisa menghasilkan foto yang ciamik
Baca dan Kunjungi : Literasi Digital tanpa batas, demi produktivitas masyarakat ditengah pandemi covid-19 dan PENDAFTARAN GELOMBANG KE 4 ,STIKOM INDONESIA MAJU
Kamera analog masih dipilih karena mampu menghasilkan foto dengan tone warna yang khas, berbeda kamera berbeda juga tone warna yang dihasilkan, bahkan beberapa filter digital yang ada di aplikasi pengolah gambar juga terinspirasi dari sini, bahkan beberapa kamera analog bisa difungsikan tanpa batere sekalipun, jadi tidak perlu repot membawa kabel pengisi daya kemana mana.
Kamera analog atau biasa dikenal di masyarakat sebagai kamera film, adalah kamera yang mengandalkan gulungan film sebagai media penyimpanan foto yang ditangkap oleh lensa kamera, berbeda dengan kamera digital yang mengandalkan kartu memori sebagai penyimpanan foto nya, karena mengandalkan gulungan film, maka hasil foto tidak bisa kita lihat secara langsung setelah dipotret.
Baca dan Kunjungi Juga : Kamu Wajib Tahu tentang Hal ini Jika Ingin Kuliah di Jurusan Komunikasi! dan Penerimaan Calon Mahasiswa Baru Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM) Gelombang 4 Tahun Akademik 2021/2022
Gulungan film atau bisa disebut Roll Film, hanya memiliki kapasitas terbatas setiap gulungan nya, umum nya hanya terdapat 36 Exposure, jadi dalam satu gulungan kita hanya bisa mendapatkan 36 foto,gulugan film juga memiliki tingkat sensitifitas terhadap cahaya, disebut sebagai ASA, biasanya tertulis cukup besar di badan tabung film dan disebutkan dalam nominal angka seperti 100,200, dan sebagainya, semakin tinggi angka semakin sensitif, jadi selalu pikirkan terlebih dahulu objek yang akan difoto sebelum memotret.
Lalu untuk penggunaan kamera analog, disini akan dijelaskan khususnya cara menggunakan kamera analog berjenis Rangefinder, meskipun terlihat rumit, namun hasilnya cukup baik, kamera ini menentukan fokus dengan penggabungan dua bayangan gambar pada bilik pembidik (viewfinder).
Pertama masukkan gulungan film kedalam ruang film, lalu atur ring ASA, ASA diatur sesuai dengan angka ASA yg tertera pada gulungan film (100,200,dsb.), selanjutnya perhatikan berapa jarak objek yang akan difoto, lalu atur ring fokus sesuai dengan jarak, pastikan juga pada bilik pembidik (viewfinder), dua buah bayangan gambar berhasil bergabung pada titik tengah bilik pembidik, jangan lupa untuk mengatur bukaan lensa, pastikan sesuai dengan kondisi cahaya di sekitar objek, lalu tekan tombol bidik, gambar pun berhasil terekam.
Baca dan Kunjungi Juga : Menjaga kesehatan walaupun tetap #dirumahaja dan Literasi Digital tanpa batas, demi produktivitas masyarakat ditengah pandemi covid-19
Teruskan mengambil gambar hingga seluruh film habis terpakai, setelah itu film bisa dikeluarkan, lalu bagaimana cara melihat fotonya? gulungan film yang telah terpakai harus diolah terlebih dahulu atau biasa disebut “cuci film”, kalian harus membawa gulungan film ke jasa cuci film, proses pencucian biasanya tidak akan memakan waktu lama, setelah itu foto akan melalui proses scan agar bisa dilihat secara digital, dan selesai, kamu bisa melihat hasil fotomu di layar komputer, atau bisa meminta untuk mencetak langsung disana !
Terdengar rumit ? Tentu saja, namun pengalaman menggunakan kamera analog akan terasa sangat berbeda, tidak seperti kamera digital, kamu akan merasakan perjuangan yang lebih dahsyat untuk menghasilkan satu foto yang menarik, bagi yang ingin memulai, disarankan untuk memakai kamera berjenis point & shoot karena lebih mudah dalam pengoperasian, jadi..tunggu apa lagi? Cobalah kamera analog mulai dari sekarang !
Baca dan Kunjungi Juga : PENDAFTARAN GELOMBANG KE 4 ,STIKOM INDONESIA MAJU dan Penerimaan Calon Mahasiswa Baru Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM) Gelombang 4 Tahun Akademik 2021/2022
Informative article, exactly what I wanted to find.|