Corona Viruses Disease (COVID-19) atau SARS-CoV-2 memang benar-benar luar biasa dan berhasil mengubah kebiasaan yang kita lakukan sehari-hari, baik di rumah, di tempat kerja, di jalan atau dimana pun. COVID-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus corona yang dapat ditularkan melalui droplets atau percikan batuk atau bersin. Gejala umum yang dialami oleh penderita seperti batuk pilek, flu, demam, dan gangguan pernafasan. Bahkan, dalam kondisi yang parah dapat menyebabkan gagal nafas dan mengakibatkan kematian. Akan tetapi ada juga penderita yang terinfeksi virus ini yang tidak mengalami gejala.
COVID-19 merupakan jenis penyakit dan atau virus yang sangat mudah menular, sehingga menyebabkan resiko tinggi penularan bagi semua orang. Pemerintah telah menetapkan kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) agar masyarakat tetap di rumah, bekerja dari rumah, belajar dari rumah dan beraktivitas dari rumah. Namun kebijakan ini menimbulkan pro-kontra dikalangan masyarakat. Hal ini disebabkan pengaruh kebijakan tersebut pada roda kehidupan masyarakat, terutama dari sisi perekonomian sehingga banyak masyarakat yang masih harus keluar rumah untuk tetap berjuang demi kondisi ekonomi dan hidup keluarganya. Hal ini pun menimbulkan masalah baru yaitu meningkatnya angka penularan COVID-19 pada kelompok-kelompok tertentu yang disebut juga dengan kluster seperti contoh kluster perkantoran ataupun yang saat ini sedang meningkat yaitu kluster keluarga.
Setelah munculnya kluster perkantoran, saat ini masyarakat juga diharuskan waspada dengan kemunculan klaster penularan COVID-19 terbaru yaitu kluster keluarga. Keluarga adalah kelompok paling kecil yang tinggal dalam satu rumah dimana para anggota keluarga dapat saling melakukan kontak langsung satu sama lain. Kasus penularan COVID-19 yang terjadi di dalam keluarga disebabkan adanya kontak sosial ataupun fisik yang erat antara anggota keluarga. Kluster keluarga dapat terjadi pada saat salah satu anggota keluarga yang telah melakukan aktivitasnya di luar rumah yang ternyata membawa pulang virus tersebut ke dalam rumah. Faktor kedekatan inilah yang membuat banyak anggota keluarga menjadi lengah dan mengabaikan protokol kesehatan sehingga penyebaran dan penularan Covid-19 menjadi lebih cepat. Yang lebih berbahaya adalah jika terdapat anggota keluarga di rumah yang justru memiliki gejala atau komplikasi yang lebih parah karena merupakan risiko tinggi tertular COVID-19.
Untuk itu beberapa tips dan langkah yang dapat dilakukan untuk menghindari terjadinya penularan COVID-19 pada kluster keluarga:
1. Patuhi Protokol Kesehatan
Kultur budaya masyarakat Indonesia adalah sangat mengutamakan silaturahim, hal ini dapat menjadi penyumbang besar penularan COVID-19 jika masyarakat tidak mematuhi protokol kesehatan. Untuk itu, pentingnya menerapkan protokol kesehatan dimanapun kita berada terutama di rumah. Adapun protokol kesehatan yang dianjurkan adalah 5M yang terdiri dari: 1) Menggunakan masker dengan baik dan benar; 2) Menjaga jarak minimal 1,5 meter; 3) Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir; 4) Mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang; serta 5) Meningkatkan imunitas atau daya tahan tubuh.
2. Tidak menyepelekan situasi dan kondisi saat ini
Banyak masyarakat yang beranggapan bahwa salah satu anggota keluarganya terlihat sehat sehingga mengabaikan protokol kesehatan saat di rumah. Padahal orang yang menularkan ke keluarganya bisa saja adalah Orang Tanpa Gejala (OTG). Perlu diingat setiap orang memiliki risiko terhadap penularan COVID-19, terlebih jika ada anggota keluarga yang baru melakukan aktivitas di luar rumah.
3. Mempertahankan sirkulasi udara
Pastikan sirkulasi udara di dalam rumah dalam kondisi yang baik misalnya dengan sering membuka jendela maupun pintu serta upayakan rumah memiliki ventilasi yang baik agar sirkulasi udara di rumah tetap terjaga.
4. Terapkan gaya hidup sehat
Menerapkan gaya hidup sehat misalnya dengan berolahraga akan meningkatkan kekebalan dan daya tahan tubuh seseorang dan dapat terhindar dari penyakit lainnya. Selain itu, diperlukan juga istirahat yang cukup dan mengelola stres yang baik.
5. Menjaga Kebersihan
Rutin membersihkan rumah dengan pembersih yang mengandung desinfektan, terutama pada bagian-bagian rumah yang paling sering disentuh oleh anggota keluarga seperti gagang pintu, remot ataupun telepon genggam.
6. Konsultasikan dengan tenaga kesehatan
Jika ada salah satu anggota keluarga mengalami gejala yang mirip seperti COVID-19 segera periksakan ke fasilitas pelayanan kesehatan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, jika mendapatkan informasi terkait COVID-19 yang belum jelas kebenarannya perlu dikonsultasikan kepada petugas kesehatan agar kita terhindar dari berita atau informasi yang hoax atau belum terbukti kebenarannya.
Demikianlah beberapa tips pencegahan COVID-19 pada kluster keluarga agar kita semua terutama anggota keluarga yang kita sayangi dan kasihi tetap terlindungi dari wabah ini. (Editor: Red)
(Ditulis oleh: Umy Roechanah, Mahasiswa Sarjana Kesehatan Masyarakat β Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju, Jakarta)
ilmunya sangat bermanfaat, terima kasih yaa….cara penyampaiannya mudah dipahamiπππππ
Sangat membantu
Terimakasih …ilmunya sangat bermanfaat, dan penyampaiannya mudah dimengerti..ππππ
Artikel ini sangat informatif, semoga dengan adanya artikel ini masyarakat lebih waspada terhadap kluster keluarga dan melakukan pencegahannya dengan menerapkan 6 langkah yang sudah dijelaskan dalam artikel ini. Mari kita lawan bersama COVID-19
Halo salam dari jombang
Informasinya sangat membantu rasa khawatir yang saya alami, terimakasih banyak
Keren bgt kak, terima kasih infonya.
Bagus sekali.infonya…thanks ya….ππβ
Bagus sekali infonya.thanksπππ
Bagus sekali infonya thanks πππ
terimakasih informasinya..bermanfaat sekali buat saya dan keluarga
Gud information kak…
Salam dari Lampung