PENTINGNYA KEBIASAAN CUCI TANGAN DAN PENGGUNAAN AIR BERSIH PADA IBU DALAM MENURUNKAN ANGKA KEJADIAN DIARE

Sejumlah dosen dan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM) Jakarta mengadakan pengabdian mesyarakat di Rumkital Marinir Cilandak dengan tema Pentingnya Kebiasaan Cuci Tangan Dan Penggunaan Air Bersih Pada Ibu Dalam Menurunkan Angka Kejadian Diare.

Ibu memiliki peran yang sangat penting dalam suatu keluarga dan tugas ibu sangat banyak dirumah seperti memasak, mencuci, menyiapkan makanan, menyuapi anak anak, dll. Saking sibuknya ibu lupa untuk mencuci tangan dan menggunakan air bersih.

Dosen dan mahasiswa membahas tema ini karna banyak ibu yang tidak memperhatikan kebersihan tangan dan penggunaan air bersih. Mencuci tangan dan penggunaan air bersih sangat penting untuk keseharian ibu dirumah.

Diare merupakan salah satu dampak yang akan terjadi pada ibu dan keluarga jika ibu tidak memperthatikan kebersihan tangan dan penggunaan air bersih.

Diare merupakan perubahan pola BAB lebih dari biasanya (>3x/hari), konsistensi tinja lebih encer atau berair dengan atau tanpa darah dan tampa lendir.

Maka dari itu Cuci tangan dan menggunakan air bersih juga diwajibkan sebelum dan sesudah menyiapkan makanan, terutama sebelum dan secepatnya setelah memegang daging mentah, ayam atau ikan. Mencuci tangan juga menjadi sangat penting sebelum makan, setelah menyentuh hidung, setelah batuk atau bersin ke tangan, sebelum atau setelah menangani luka atau sayatan, sebelum atau sesudah menyentuh orang sakit atau terluka.

Pengabdian kepada masyarakat telah dilakukan oleh dosen dan mahasiswa Prodi Ners STIKIM pada tanggal 11 Juni 2017 di Rumkital Marinir Cilandak, Jakarta Selatan. Menurut dosen Prodi Ners STIKIM Ns. Indri Sarwili, MKM kebiasaan mencuci tangan sangat penting diajarkan kepada masyarakat secara berkelanjutan dan terbimbing agar terbentuk perilaku sehat yang menetap dan mencegah penyakit yang ditularkan melalui tangan. Akan tetapi tetap dibutuhkan penguatan dari berbagai pihak termasuk keluarga dan lingkungan.

(Oleh: Ns. Indri Sarwili, MKM – Dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat STIKes Indonesia Maju, Jakarta)

About pakem

Leave a Reply

Your email address will not be published.