Selama masa pandemi Covid-19, sebagian besar aktivitas baik belajar mau pun bekerja, dilakukan dari rumah atau Work From Home (WFH). Penggunaan alat elektronik seperti komputer dan laptop, akan lebih tinggi dibandingkan dengan sebelum pandemi. Namun, menghabiskan hampir sebagian hari di depan alat elektronik tersebut dapat menimbulkan masalah kesehatan, baik secara fisik maupun mental. Salah satu gangguan kesehatan yang timbul yakni gangguan kesehatan mata, apabila melihat layar monitor tanpa diimbangi dengan istirahat.
Gangguan Kesehatan Mata yang Umum
Menurut Permana, Koesyanto dan Mardiana, dalam jurnal “Faktor yang Berhubungan dengan Keluhan Computer Vision Syndrome (CVS) pada Pekerja Rental Komputer di Wilayah UNNES”, hasil riset yang dilakukan National Institute Of Occupational Safety And Health (NIOSH) menunjukkan, hampir 88% dari seluruh pengguna komputer mengalami Computer Vision Syndrome (CVS). Gangguan ini timbul karena terlalu memfokuskan mata pada layar monitor lebih dari 4 jam sehari. Gejala gangguan ini dikategorikan menjadi empat kategori, diantaranya:
- Gejala astenopia (mata lelah, mata tegang, mata terasa sakit, mata kering, dan nyeri kepala).
- Gejala yang berkaitan dengan permukaan okuler (mata berair dan mata iritasi).
- Gejala visual (penglihatan kabur, penglihatan ganda, dan kesulitan menfokuskan penglihatan).
- Gejala ekstraokuler (nyeri bahu, nyeri leher, dan nyeri punggung).
Menurut Kuliksera, penurunan ketajaman mata dapat terjadi apabila akivitas melihat layar monitor dilakukan tanpa istirahat. Aktivitas tersebut menyebabkan mata lelah karena mata dipaksa untuk terus terbuka, sehingga penurunan ketajaman pengelihatan tak dapat dihindari. Pengaruh radiasi dari layar monitor adalah faktor utama yang bisa melelahkan mata. Terlebih jika didukung efek pencahayaan yang ditampilkan dalam sebuah game. Semakin terang radiasi cahaya monitor, mata akan semakin silau. Sebaliknya, semakin gelap cahayanya, dan mata juga akan tetap berusaha menangkap gerak cahaya itu.
Menjaga Mata dari Bahaya Radiasi Layar Monitor Komputer
Dilansir dari Kumparan, untuk menjaga kesehatan mata, terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan untuk melindungi mata dari radiasi yakni:
1. Pasang filter pada layar monitor
Gunakan filter anti-radiasi atau kacamata anti-radiasi, guna menahan radiasi tidak sampai pada mata.
2. Jaga jarak mata dengan layar monitor
Jagalah jarak mata dengan layar monitor minimal 50 cm. Dengan menjaga jarak, maka radiasi yang dipancarkan dari layar tak akan sampai merusak mata.
3. Sesuaikan pencahayaan layar monitor
Sesuaikan pencahayaan layar, sesuai kebutuhan sehingga menjaga kenyamanan mata. Jika layar monitor terlalu terang, pengelihatan akan silau. Sedangkan jika terlalu redup, dapat menyebabkan mata bekerja lebih keras agar dapat melihat.
4. Cukup cahaya
Bekerjalah pada ruangan yang memiliki cukup cahaya. Jangan matikan lampu ruangan agar fokus cahaya monitor tidak langsung jatuh pada mata.
(Ditulis oleh: Juniani Ulfah Suliswinar, Mahasiswa Sarjana Kesehatan Masyarakat – Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju, Jakarta)
Pic: freepik
Terima kasih infonya
Artikelnya sangat bermanfaat . Saya baru tau kalau yg saya alami itu cvs akhir2 ini mata susah fokus, lelah dll persis gejala2 tsb.
Saya mau tanya, utk % kecerahan monitor yang ideal untuk mara itu berapa ya kontras dan brightness nya?
Terima kasih
Usahakan untuk memasang Screen Protector untuk mengurangi pancaran radiasi dari layar monitor ke mata anda, sehingga tidak cepat membuat mata anda kelelahan saat melihat layar monitor. Aturlah jarak antara mata dengan monitor, idealnya jarak mata dengan monitor yang aman adalah 50 – 100 cm.
terima kasih, artikelnya sangat informatif
Thank you dear .. Very good information ..
Thank you my friend from india stay in UAE thank you very much
very good. from now on I have known about the radiation content of this sophisticated technology,
Thank you sunny my friends from pakistan, thank you nita and mita.
I read for u and u wrote so clever just I have known 30 cm not 50 cm
jd tau ilmu kesehatan mata, bagus niy artikel nya
Alhamdulillah berkah
Alhamdulillah senengnya terima kasih banyak, jika perlu tolong di sebar luaskan lagi ilmu pengetahuan mata
Brightness maksimal untuk layar monitor optimalnya brp % ya , dan untuk pemakaian kacamata antiradiasi apakah sudah cukup memfilter paparan langsung ?
Brightness maksimal untuk layar monitor optimalnya brp ya , dan untuk pemakaian kacamata antiradiasi apakah sudah cukup memfilter paparan langsung ?
Tips dalam Memilih Kacamata Anti Radiasi
Produk kacamata anti radiasi yang beredar di pasaran biasanya hanya untuk menghalau sinar ultraviolet dan radiasi gadget. Sedangkan kacamata anti radiasi nuklir dan foto Rontgen tidak dijual bebas dan umumnya digunakan oleh petugas medis yang bekerja di dekat mesin pemancar radiasi nuklir.
Kacamata anti radiasi didesain khusus, sehingga berbeda dengan lensa kacamata biasa. Berikut ini adalah beberapa tips dalam memilih kacamata anti radiasi yang baik:
1. Mampu menghalau radiasi
Lensa berbahan plastik atau kaca pada dasarnya hanya dapat menghalau sedikit sinar ultraviolet, tapi penambahan lapisan khusus pada lensa adalah satu cara untuk menghalau sinar ultraviolet secara total.
Karena itu, saat memilih kacamata hitam, Anda harus memastikan bahwa kacamata tersebut telah dilengkapi oleh lapisan khusus yang mampu menangkal radiasi sinar ultraviolet. Utamakan pelapis yang mampu menangkal radiasi sebesar 99-100 persen atau diberi label 400 nm.
2. Dibuat dengan lensa yang baik
Pastikan bahwa lensa kacamata anti radiasi telah didesain dengan benar. Cara mengetesnya mudah. Kenakan kacamata dan peganglah gelas pada jarak ideal dari pandangan Anda dan lihat suatu pola persegi atau garis lurus sambil menutup satu mata.
Pindahkan gelas tersebut secara perlahan dari satu sisi ke sisi lain, serta ke sisi atas dan bawah. Jika garis tetap terlihat lurus, maka lensa Anda termasuk lensa kacamata yang baik.
3. Memiliki lensa yang terpolarisasi
Kacamata dengan lensa terpolarisasi (polarized lens) dapat membantu mengurangi silaunya sinar matahari yang terpantul dari kaca, cermin, jalan, atau genangan air. Oleh karena itu, demi kenyamanan beraktivitas di siang hari, dianjurkan untuk menggunakan kacamata anti radiasi dengan lensa yang terpolarisasi.
4. Memiliki bingkai dan lensa yang berukuran besar
Selain memastikan bahwa kacamata yang dibeli mampu menangkal radiasi sinar ultraviolet, Anda juga harus mempertimbangkan bingkai dan ukuran kacamata yang dipilih. Kacamata dengan bingkai dan lensa yang lebih besar dinilai mampu menutupi area di sekitar mata dengan baik.
Terima kasih, artikelnya sangat informatif
Terima kasih
Thank you
“The whole article is very systematically written, simple, clear, and good to observe.”
Thank you jeffery, thats why we have a problem with tecknology on COVID-19 pandemic