Sick Asian boy being treated by male doctor

Takut Imunisasi saat Pandemi Covid-19? Ikuti Tips ini Agar Aman

Ditulis oleh: Indri Wisma Permata (Mahasiswa Sarjana Kesehatan Masyarakat – Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju, Jakarta)

Semenjak pandemi Covid-19 melanda, sebagian orang tua merasa khawatir membawa sang buah hati untuk melakukan imunisasi. Mengingat imunisasi dilakukan di pelayanan kesehatan, orang tua merasa cemas bahwa anak akan tertular Virus Corona. Imunisasi penting dilakukan, menurut Kemenkes RI, Imunisasi merupakan suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.

Imunisasi dalam sistem kesehatan nasional merupakan salah satu intervensi kesehatan masyarakat yang paling efektif dalam upaya mencegah morbiditas dan mortalitas pada anak. Imunisasi lanjutan ini sangat perlu diberikan untuk anak karena gangguan kesehatan yang terjadi pada masa anak dapat mempengaruhi proses tumbuh kembang, kecacatan dan kematian. (Notoatmodjo, 2011). Keberhasilan imunisasi sangat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan, kerjasama dan dukungan dari orang tua anak terutama seorang ibu. Sayangnya saat ini masih banyak orang tua terutama seorang ibu yang melakukan imunisasi hanya untuk memenuhi program dari pemerintah sedangkan mereka belum mengetahui manfaat imunisasi untuk anak. (Evi Anjani, 2014).

Menurut WHO secara global Angka Kematian Balita (AKABA) menurun dari 91 menjadi 43 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2015, mengalami penurunan sebesar 53% sejak tahun 1990. Data penyebab kematian balita antara lain disebabkan oleh pneumonia 47% dan campak lebih dari 75% (Artikel Bascom World edisi 28 Desember 2015). Di Indonesia sendiri, UNICEF mencatat sekitar 30.000-40.000 anak setiap tahun menderita serangan campak (Farmacia, 2012) dan berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2007, pneumoni merupakan penyebab kematian no. 2 di Indonesia, 1/3 etiologi pneumoni disebabkan karena Hib (haemophilus influenza b).

Anak yang tidak mendapat imunisasi lanjutan mempunyai risiko tinggi terjangkit penyakit infeksi dan menular. Imunisasi tersebut diantaranya DPT-HB-Hib untuk mencegah difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, meningitis dan pneumoni, campak untuk mencegah campak, DT dan Td untuk mencegah difteri dan tetanus (IDAI,2015). Bila penyakit ini tidak dicegah akan menyebabkan anak cacat seumur hidup, gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak bahkan dapat berakhir dengan kematian. Angka kematian bayi dan balita yang tinggi di Indonesia menyebabkan turunnya derajat kesehatan masyarakat.

Walaupun kondisi pandemi yang saat ini mengkhawatirkan, namun anak tetap wajib diberi imunisasi demi kesehatan anak di masa yang akan datang.

Berikut tips agar tetap aman membawa anak imunisasi ke Puskesmas saat Pandemi Covid-19:

1. Mencuci Tangan menggunakan Sabun dan Air Mengalir

Diwajibkan sebelum masuk ke dalam puskesmas, untuk mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir minimal selama 20 detik untuk membersihkan kuman dan virus yang berada di telapak tangan.

2. Wajib Menggunakan Masker

Selalu gunakanlah masker saat bepergian, termasuk saat berada di puskesmas. Fungsi masker yakni untuk menghindari percikan air liur pada saat berbicara dengan orang lain.

3. Membawa Handsanitizer Saat Pergi ke Puskesmas 

Jika tidak memungkinkan untuk mencuci tangan secara terus menerus ada baiknya untuk membawa handsanitizer sendiri dari rumah dan bisa dipakai kapan saja supaya terhindar dari kuman yang masuk ke tangan.

4. Wajib Jaga Jarak Saat berada di Puskesmas

Wajib menjaga jarak dengan orang lain saat di Puskesmas minimal 1,5 meter guna untuk memutus penyebaran virus corona .

5. Jauhi Anak dari Kerumunan Orang

Sesuai dengan Protokol Kesehatan yang dianjurkan oleh Pemerintah untuk tidak berkumpul dengan banyak orang maka ada baiknya jauhi anak dari kerumunan orang saat berada di Puskesmas.

Referensi:

  • Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). 2015. Penilai Kualitas Hidup pada Anak Menerapkan Aspek Penting yang Sering terlewatkan. http://www.idai.or.id.c
  • Notoatmojo S. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta; 2011. http://eprints.umpo.ac.id/3384/2/BAB%201.pdf
  • Riset Kesehatan Dasar. 2007. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan, Republik Indonesia. Jakarta

Pic: freepik

About pakem

7 comments

  1. Terima kasih informasinya samgat membantu

  2. Terima kasih infonya, walau pandemi imunisasi untuk anak ttp wajib

  3. Fadilla wahyu nur fatimah

    Terimakasih informasinya

  4. Terimakasih atas infonya, wlpun sedang pandemik seperti ini saya tidak takut tetap menyarankan keponakan untuk tetap imunisasi, dengan tetap mengikuti protokol kesehatan.

  5. Richa Anjasmara

    Terimakasihh infonyaaaaa

  6. Terima kasih infonya, sangat bermanfaat sekali

Leave a Reply to Sari Cancel reply

Your email address will not be published.