Giat Kegiatan Benchmarking Tim Taskforce MBKM Universitas Indonesia Maju (UIMA) ke Universitas Nasional Jakarta

Jakarta – (10/7) Tim TaskForce MBKM Universitas Indonesia Maju (UIMA) dibawah koordinator Ibu Fitria Aryani Susanti, SKM, MKM. mengadakan Benchmarking/ Studi Banding ke Universitas Nasional (UNAS) dalam rangka memperkuat implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Mandiri. Acara ini bertujuan untuk bertukar pengalaman dan strategi dalam menerapkan program MBKM yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Kunjungan ini menjadi momen penting bagi kedua universitas untuk saling belajar dan memperkaya wawasan demi meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Gambar 1. Dokumentasi dan Foto Bersama Tim UIMA dan UNAS

Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diluncurkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, pada tahun 2020, bertujuan untuk memberikan fleksibilitas bagi mahasiswa dalam mengeksplorasi potensi mereka. Program ini mendorong perguruan tinggi untuk memberikan lebih banyak pilihan kepada mahasiswa dalam menentukan jalur pembelajaran yang sesuai dengan minat dan bakat mereka. Melalui MBKM, mahasiswa diharapkan dapat memiliki pengalaman belajar yang lebih beragam, baik di dalam kampus maupun di luar kampus, termasuk magang, proyek desa, pertukaran pelajar, penelitian, kewirausahaan, dan kegiatan lainnya.

Kunjungan tim UIMA ke UNAS disambut hangat oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni UNAS Bapak Prof. Dr. Suryono Efendi, S.E., MBA., M.M., Kepala Badan Pengembangan Kurikulum Ibu Dr. Heni Yusuf, S.Kom., M.Kom., Kepala Bidang MBKM UNAS Ibu Mira Adita Widianti, S.I.Kom., M.I.Kom., Kepala Divisi Career and Development Center Bapak Jesaya Pinem, S.S., M.M. beserta Staff, dan Kepala Bagian Pelaporan dan Pengelolaan PDPT Ibu Husnawati, S.Si.

Gambar 2. Sesi Diskusi dan Tanya Jawab tentang Implementasi MBKM

Acara dimulai dengan sambutan dari Wakil Rektor 1 UNAS yang menyampaikan apresiasi atas kunjungan UIMA dan pentingnya kolaborasi antar universitas dan mitra dalam mengembangkan dan menerapkan program MBKM. “Tantangan MBKM terbesar adalah dari Perguruan Tinggi sendiri karena mahasiswa diharuskan untuk berkegiatan diluar kampus sehingga harus ada komitmen dari seluruh jajaran Perguruan Tinggi.” ungkap Prof. Suryono.

Selama kunjungan, Tim Taskforce MBKM UIMA melakukan serangkaian diskusi dan presentasi dari UNAS yang berfokus pada berbagai aspek pelaksanaan MBKM. Beberapa topik utama yang dibahas meliputi kebijakan Perguruan Tinggi terkait MBKM, mekanisme pelaksanaan MBKM, aturan Konversi Mata Kuliah, Pelaporan MBKM ke PDDIKTI serta kiat-kiat sukses dalam menerapkan program MBKM di Perguruan Tinggi, baik itu Penerapan MBKM Mandiri maupun peningkatan MBKM Flagship.

Dalam sesi diskusi, Wakil Rektor 1 UIMA Ns. Susaldi, M.Biomed membuka bahasan tentang manfaat dan dampak yang paling terlihat dari pelaksanaaan MBKM di institusi Perguruan Tinggi Swasta, yang kemudian memicu diskusi mendalam tentang dampak positif dari program ini. Kepala Badan Pengembangan Kurikulum UNAS menjawab, “Peningkatan IKU PT,” menyoroti bagaimana MBKM telah membantu meningkatkan Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi.

Dalam akhir diskusi  Warek 1 UIMA menyampaikan “Harapan kedepan UIMA dapat berkolaborasi bersama dengan UNAS untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tantangan global.” Kunjungan studi banding antara UIMA dan UNAS ini menjadi momen yang berharga bagi kedua universitas untuk saling belajar dan berbagi pengalaman dalam menerapkan program MBKM. Kedua universitas berkomitmen untuk terus memperkuat kerja sama dalam berbagai aspek pendidikan demi kemajuan bersama. (N.Febry)

About evan

Leave a Reply

Your email address will not be published.