Nama : Khanif Nur Hidayah
NPM : 14210000002
Prodi : S1 Administrasi Rumah Sakit
Matkul : Penulisan Ilmiah
UTS : Membuat essay ilmiah tentang kesehatan
Saat ini era digital telah tiba dan informasi tersedia dengan mudah dan cepat. Informasi tersebut dapat diakses dengan menggunakan teknologi digital, dan salah satu teknologi digital yang paling populer adalah smartphone. Penggunaan smartphone sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Saat ini jumlah pengguna smartphone meningkat pesat di Indonesia. Menurut World Digital Institute, pada tahun 2023, Indonesia akan memiliki 353,8 juta pengguna aktif ponsel pintar, 212,9 juta pengguna internet, dan 167 juta pengguna aktif media sosial. Pada tahun 2023, jumlah pengguna ponsel pintar akan melebihi 276,4 juta jiwa atau setara dengan jumlah penduduk Indonesia sebanyak 4.444 jiwa, dengan tingkat penggunaan ponsel pintar tertinggi terjadi pada kalangan usia remaja.
Penggunaan ponsel cerdas yang etis meningkatkan kontak dan percakapan, meningkatkan harga diri, meningkatkan kesehatan, dan menyediakan akses terhadap informasi dimanapun dan kapanpun, mulai dari yang tidak penting sampai informasi yang sangat penting seperti kesehatan, politik, perkembangan ekonomi, dan berita-berita diseluruh dunia. Namun, terdapat banyak bukti bahwa smartphone berdampak negatif terhadap kesehatan mental remaja. Banyak penelitian yang dilakukan oleh para ahli telah membuktikan fakta tentang bahaya ponsel pintar terhadap kesehatan manusia, khususnya pada kalangan remaja dan perilaku negatif yang diakibatkan oleh penggunaan ponsel pintar yang berlebihan Berdasarkan data dari berbagai studi cross-sectional, longitudinal, dan empiris, penggunaan ponsel pintar di kalangan remaja yang menggunakan secara berlebihan dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan fisik dan mental, antara lain: Gangguan tidur, depresi, kecemasan, tindakan menyakiti diri sendiri, perilaku yang berisiko, tekanan darah tinggi, bahkan penurunan kualitas hidup.
Dampak ponsel pintar terhadap kesehatan mental sangatlah kompleks. Hal ini karena tujuan yang berbeda dicapai melalui tindakan yang berbeda dan hasil yang berbeda dicapai melalui pola penggunaan yang berbeda. Beragamnya cara penggunaan teknologi digital di masyarakat sering kali diabaikan oleh pembuat kebijakan dan masyarakat sebagai “kegiatan umum” yang tidak memiliki dampak spesifik. Mengingat hal ini, penting untuk mengenali sifat kompleks dari dampak teknologi digital terhadap kesehatan mental generasi muda. Ketidakpastian empiris ini semakin diperburuk oleh fakta bahwa tidak banyak indikator yang terdokumentasi mengenai bagaimana teknologi tersebut digunakan. Dilihat dari kebiasaan remaja masa kini, ada dua faktor yang mempengaruhi kecanduan smartphone. Yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berasal dari dalam diri seseorang yang ingin memegang atau menyentuh benda dalam kondisi tertentu, sedangkan mayoritas remaja di seluruh dunia berada dalam kondisi yang lebih baik dan lebih cenderung memegang atau bermain smartphone. Faktor eksternal adalah dorongan dari luar yang mengharuskan mereka selalu up to date dengan informasi terkini.
Penggunaan ponsel pintar yang berlebihan juga berdampak negatif terhadap perilaku remaja. Hal ini termasuk ketidakstabilan emosi yang menyebabkan remaja menjadi mudah tersinggung, emosional, cemas, dan terisolasi. Ketidakmampuan remaja dalam mengatur waktu menggunakan smartphone berdampak langsung pada pola tidurnya, sehingga menyebabkan kualitas tidur yang buruk dan risiko insomnia. Hasil dari penelitian menunjukkan durasi tidur lebih pendek kualitas tidur lebih buruk, dan kantuk di siang hari. Secara khusus, 36% remaja mengatakan mereka bangun untuk memeriksa perangkat elektronik mereka setidaknya sekali dalam semalam, dan 40% remaja mengatakan mereka menggunakan perangkat seluler dalam waktu 5 menit setelah tidur. Oleh karena itu, pengaruh media sosial terhadap kualitas tidur masih menjadi faktor risiko penyakit mental yang signifikan di kalangan generasi muda.
Penggunaan smartphone yang terutama digunakan untuk media sosial juga berdampak pada kesehatan mental remaja. Pasalnya, remaja cenderung membandingkan dirinya dengan pengguna media sosial lainnya sehingga berujung pada rasa iri, dengki, tidak kompeten, bahkan ketidakpuasan terhadap dirinya sendiri. Selain itu, tekanan teman sebaya yang ada di platform jejaring sosial dapat menempatkan generasi muda dalam risiko. Hal ini dapat terjadi karena penolakan teman sebaya, perkelahian online, drama, dan konflik. Proses pengaruh teman sebaya juga dapat meningkat di kalangan remaja yang menghabiskan waktu online. Saat online, mereka memiliki akses ke kelompok rekan yang lebih beragam dan konten yang berpotensi membahayakan.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, berbagai dampak negatif yang ditimbulkan oleh penggunaan media elektronik (smartphone) dalam pembelajaran perlu segera diatasi. Sebab, jika tidak, dampaknya akan semakin luas dan berdampak negatif tidak hanya pada kepribadian anak, namun juga seluruh kehidupannya. Oleh karena itu, terdapat beberapa rekomendasi untuk mengurangi penggunaan smartphone di kalangan remaja, yang tentunya didukung dengan peran orang tua sebagai perpanjangan tangan guru dalam pendidikan putra-putrinya. Sebab, penyelenggaraan pendidikan tidak hanya menjadi tanggung jawab lembaga pendidikan saja, namun juga menjadi tanggung jawab orang tua dan masyarakat sekitar. Adapun rekomendasi upaya memilimalisir dampak negatif pada kesehatan remaja meliputi:
- mengurangi penggunaan smartphone secara bertahap,
- Berikan pemahaman kepada mereka unutk meninggalkan ponsel pintar saat berkumpul bersama keluarga dan teman,
- Mematikan ponsel pintar satu jam sebelum tidur, dan pembelian kuota data,
- Hilangkan aplikasi-aplikasi yang membuat ketagihan pada smartphone, seperti game online dan aplikasi media sosial lainnya,
- Menciptakan lingkungan yang nyaman di dalam rumah,
- Menjalin komunikasi yang intens,
- Memberikan contoh yang baik dalam penggunaan smartphone,
- Orang tua harus beradaptasi dengan keadaan saat ini,
- Memberikan pengawasan kepada setiap anggota keluarga.
Sebagai kesimpulan, penggunaan smartphone oleh remaja mempunyai dampak yang signifikan terhadap kesehatan fisik dan mental mereka. Studi ini menyoroti sejumlah dampak negatifnya, termasuk gangguan tidur, hipertensi, dan risiko kecanduan serta stres akibat penggunaan ponsel pintar yang berlebihan. Namun smartphone juga memiliki kelebihan yang tidak bisa diabaikan begitu saja, seperti akses informasi yang cepat dan kemudahan dalam berkomunikasi.
Penting bagi orang tua, pendidik, dan pembuat kebijakan untuk bekerja sama untuk mendidik generasi muda tentang penggunaan ponsel pintar yang sehat dan bertanggung jawab. Dengan pendekatan yang tepat, risiko kesehatan dapat diminimalkan tanpa mengorbankan manfaat teknologi ini. Tindakan pencegahan seperti mengatur waktu pemakaian perangkat dan membentuk kebiasaan digital yang sehat. Dengan cara ini, kita dapat memastikan bahwa generasi muda dapat menikmati manfaat teknologi tanpa mengorbankan kesehatan mereka.
Referensi:
Fakhri, Sayuti Saputra. 2019. “Upaya Meminimalisasi Dampak Negatif Penggunaan Smartphone (Studi Terhadap Mahasiswa Fakultas Dan Komunikasi).”
Khalaf, Abderrahman M, Abdullah A Alubied, Ahmed M Khalaf, and Abdallah A Rifaey. 2023. “The Impact of Social Media on the Mental Health of Adolescents and Young Adults: A Systematic Review.” Cureus 15 (8). https://doi.org/10.7759/cureus.42990.
Saputra, Rahmad. 2023. “Pengaruh Penggunaan Smartphone Terhadap Kesehatan Remaja (Literature Review).” Jurnal Kesehatan Lentera ’Aisyiyah 6 (2): 774–79. https://backup.politasumbar.ac.id/index.php/jl/article/view/177.
Wilius Kogoya, Hiskia Uruwaya. 2018. Solusi Dampak Negatif Penggunaan Media Elektronik Pada Remaja Dalam Aktivitas Remaja. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952.