Kurma, Menu Terbaik Berbuka Puasa

(Oleh: Ns Agus Pu)

PONDASI TEORI

Saudaraku sebagai seorang muslim kita pasti melaksanakan ibadah puasa, baik puasa wajib pada bulan Ramadhan ataupun puasa sunnah yang lain, dan seperti yang kita ketahui puasa adalah suatu amalan yang sangat Allah Subhanahu wa ta’ala cintai disamping ibadah-ibadah yang lain.  Lantas banyak sekali manfaat berpuasa untuk manusia, tapi kita tidak sedang membahas itu, tapi lebih kepada hadits Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam yakni “Dari Anas bin Malik, ia berkata: Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berbuka puasa sebelum shalat dengan ruthab (kurma basah),  jika tidak ada ruthab, maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering), dan jika tidak ada tamr, beliau meminum seteguk air.”

Hadits diatas mengandung beberapa pelajaran berharga antara lain: Dianjurkannya untuk bersegera dalam berbuka puasa kemudian dianjurkannya untuk berbuka puasa dengan ruthab (kurma basah), apabila tidak ada maka boleh memakan tamr (kurma kering), jika tidak ada pula maka minumlah air.

 

PEMBUKTIAN SECARA ILMIAH

a. Pembahasan Pertama

Saudaraku, untuk melanjutkan proses kehidupan manusia membutuhkan energi sebagai kekuatan untuk melakukan aktivitas sehari-hari, oleh sebab itu kita akan bahas secara sederhana sumber energi tersebut. Sumber energi yang paling utama adalah karbohidrat dengan jumlah 4kkal/gr, protein dengan jumlah 4kkal/gr dan lemak dengan jumlah 9kkal/gr, kalau kita cermati maka lemak adalah sumber energi terbesar tubuh tapi bukan yang utama, meskipun begitu karbohidrat adalah sumber yang lebih kecil jumlah kilokalorinya daripada lemak tapi justru karbohidratlah yang utama.

Sumber utama protein adalah daging, tempe, tahu, ikan, dan protein merupakan salah satu penyusun otot yang baik. Sumber karbohidrat adalah nasi, gandum, biji-bijian, dsb.  Merupakan sumber utama energi tubuh dan lemak seperti kulit ayam, sayap ayam, gorengan, dsb yang berfungsi sebagai sumber energi cadangan tubuh.

b. Pembahasan Kedua (Pencernaan Karbohidrat)

Seperti yang kita ketahui bahwa karbohidrat pada dasarnya dibagi menjadi Polisakarida, Disakarida dan monosakarida. Dalam proses pencernaan yang begitu rumit polisakarida akan diubah oleh beberapa enzim salah satunya adalah enzim alpha amilase saliva dan pankreas menjadi maltosa (disakarida), Maltotriosa (trisakarida) dan alpha dextrin (disakarida), yang kemudian maltosa, maltotriosa dan alpha dextrin akan dicerna lagi oleh enzim alpha dextrinase, malatase dan sukrase menjadi produk akhir glukosa (monosakarida).

c. Pembahasan Ketiga (Zat yang dapat diserap tubuh)

Saudaraku, tahukan anda bahwa tubuh hanya bisa menyerap satu jenis golongan saja dari berbagai jenis sakarida diatas yaitu “Monosakarida” dimana jenis monosakarida ini adalah (Glukosa, Fruktosa dan galaktosa). Glukosa akan diserap didalam brush border yang ada didalam usus oleh suatu transporter natrium yang dinamakan Sodium Dependen Glukosa Transporter (SGLT 1) yang nantinya akan diangkut ke ruang antar sel melalui Glukosa Transporter 2 (GLUT 2) untuk selanjutnya masuk ke dalam kapiler dan didistribusikan kedalam sel yang akan melibatkan insulin.

d. Pembahasan Keempat (Korelasi Kurma dan Karbohidrat)

Saudaraku, tahukah anda bahwa ketika kita berpuasa maka akan terjadi kelaparan metabolik yang menyebabkan pemecahan glikogen oleh hati dan otot sebagai cadangan energi utama tubuh, oleh sebab itu tubuh harus segera mengganti kebutuhan energi tersebut dengan cara yang tercepat dan mudah untuk diserap, dan banyak sekali literatur yang tidak terbantahkan lagi bahwa “kurma adalah salah satu jenis karbohidrat monosakarida yang kaya akan glukosa dan fruktosa yang notabenenya seperti kita ketahui diatas bahwa jenis monosakarida adalah jenis yang hanya dapat diserap tubuh tanpa memerlukan proses pencernaan oleh enzim terlebih dahulu” oleh sebab itulah kenapa Kurma sangat dianjurkan untuk menjadi makanan pembuka pada saat kita berbuka puasa. MasyaAllah, Maha Suci Allah dan Maha Tahu Allah yang menciptakan kita dan menciptakan apa yang terbaik buat kita. Saudaraku, ada ataupun tidak ada penjelasan ilmiah maka sepatutnya “Campakan Kecerdasan Anda apabila sudah berhadapan dengan firman Allah dan sabda Rasulullah. Karena tidak mungkin kecerdasan anda melebihi kebenaran Allah dan Rasulullah.” (Sumber: dokter.id | Buku Fisiologi Kedokteran Ganong)

About pakem

Leave a Reply

Your email address will not be published.