Ulcerative colitis (UC) adalah kondisi peradangan kronis dari etiologi yang belum jelas yang mempengaruhi usus besar, yang paling umum terjadi di rektum dan berlanjut secara proksimal secara terus menerus. Pasien akan sering mengalami sakit perut, diare dan mungkin juga manifestasi sistemik lainnya seperti demam dan penurunan berat badan. Iritasi dan peradangan terjadi di dinding usus dan mengganggu proses pencernaan dan penyerapan nutrisi makan ke seluruh tubuh. Peradangan kadang juga bisa menyebabkan pendarahan sampai mengeluarkan nanah dan lender. Ulcerative Colitis dapat menyebabkan organ usus besar membengkak dan menimbulkan komplikasi perfosi kecil. Perfosi yakni perlubangan jaringan di usus yang memungkinkan feses bocor ke dalam perut. Ini merupakan penyakit pencernaan yang terjadi pada rentang usia 15 sampai dengan 35 tahun.
Penyakit ini termasuk penyakit kambuhan, dengan gejala dari ringan sampai dengan berat dan juga sering. Gejalanya seperti sakit perut, diare; feses (kotoran) yang keluar berlendir dan berdarah; kelelahan; demam; turunnya berat badan sampai dengan anoreksia.
Pada kegiatan penyuluhan tentang penggunaan produk hyaluronic acid untuk pengobatan penyakit ulcerative colistis. Sesi awal adalah penyampaian materi tentang arti produk hyaluronic acid dan penyakit ulcerative colistis. Penyampaian materi ini dilakukan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarkat. Sosialisasi sebagai pembelajaran produk hyaluronic acid untuk pengobatan penyakit ulcerative colistis pada masyarakat dan tenaga kesehatan di Puskesmas Lenteng Agung. Keberhasilan penerapan produk hyaluronic acid untuk pengobatan penyakit ulcerative colistis untuk meningkatkan cakupan pengetahuan masayarakt dan tenaga kesehatan.
Kegiatan sosialisasi dan penyuluhan ini dilakukan hari Selasa tanggal 26 November 2019 di Puskesmas Lenteng Agung dengan melibatkan Dosen-dosen dan mahasiswa program studi farmasi. Menurut dosen Program Studi Farmasi Atika Jaya Rani, S.Farm., M.Farm bahwa Ulcerative colitis (UC) ditandai sebagai penyakit idiopatik. Etiologi UC mencakup infeksi, alergi terhadap komponen makanan, respon kekebalan terhadap bakteri atau antigen sendiri dan pengaruh lingkungan. Penyebab infeksi meliputi pemicu antigenik mikroba patogen yang belum diidentifikasi. Gejala utama meliputi pola nyeri atau sensasi tidak nyaman, yang berasal dari gangguan fungsi saluran cerna dan perubahan pola defekasi. Nyeri berkurang setelah defekasi atau berkaitan dengan perubahan konsistensi feses. Nyeri tanpa kondisi tersebut harus dipertimbangkan sebagai kondisi neoplasma, infeksi saluran pencernaan, penyakit urogenital