Veronika Setyadji
Masyarakat dihadapkan dengan berbagai macam fasilitas yang ada disebuah instansi, sehingga banyak sekali instansi-instansi yang bersaing untuk menarik perhatian masyarakat agar menyukai fasilitas-fasilitas yang ada di instansi itu. Berbagai macam kemudahan bahkan terobosan baru yang dirancang oleh instansi tersebut menjadi instansi yang terbaik dimata masyarakat. Semakin banyak perusahaan atau instansi yang berkembang, baik bergerak dibidang profit maupun nonprofit. Mereka selalu melakukan berbagai cara atau perubahan agar perusahaan atau instansinya dapat dikenal oleh khalayak luas.
Organisasi atau perusahaan membutuhkan fungsi humas, kegiatan kehumasan dapat dilaksanakan dalam berbagai situasi. Walaupun prinsip-prinsip humas berlaku untuk seluruh jenis organisasi atau perusahaan, namun pekerjaan atau tugas praktisi humas dapat bervariasi tergantung pada situasi yaitu jenis organisasi atau perusahaan dimana praktisi humas bekerja. Organisasi atau perusahaan terbagi atas dua jenis, dilihat dari tujuan organisasi atau perusahaan yang bersangkutan, yaitu organisasi profit dan organisasi nonprofit (Morissan, 2008:85). Organisasi atau lembaga nonprofit yang selalu berusaha menjaga kualitas pelayanannya adalah organisasi yang bergerak di bidang kesehatan. Kualitas pelayanan di instansi kesehatan haruslah terus dipertahankan kualitasnya karena perhatian masyarakat yang besar terhadap masalah pelayanan kesehatan. Hal ini dapat diamati dari banyaknya kasus pengaduan pelayanan yang ditujukan kepada instansi kesehatan baik itu rumah sakit, puskesmas, klinik bersalin, apotek, maupun kepada petugas kesehatan yaitu dokter, perawat, fishioteraphis, ahli gizi, Humas, personalia, serta petugas lainnya.
Situasi atau keadaan terkait masalah yang ingin diteliti pada penelitian ini adalah bahwa meningkatkan kualitas pelayanan merupakan hal yang sangat penting di instansi nonprofit seperti rumah sakit. Rumah sakit adalah suatu lembaga kesehatan dimana masalah pelayanan kesehatan merupakan hal yang paling sering mendapatkan pengaduan maupun keluhan dari pasien atau masyarakat. Keluhan-keluhan dari masyarakat tersebut biasanya diakibatkan oleh kelalaian atau kesalahan dari petugas kesehatan di rumah sakit dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yaitu pasien.
Keberadaan rumah sakit merupakan hal yang penting bagi masyarakat, karena kesehatan adalah kebutuhan utama dalam kehidupan sehari-hari meskipun datang ke rumah sakit merupakan hal yang terpaksa karena tidak ada orang yang dengan senang hati datang ke rumah sakit. Sebagai sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Pelayanan kesehatan yang berkualitas adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa layanan yang sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk serta penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang telah ditetapkan. Setiap orang akan menilai kualitas pelayanan berdasarkan standar atau karakteristik yang berbeda-beda. Masyarakat atau pasien melihat layanan yang berkualitas sebagai suatu layanan kesehatan yang dapat memenuhi kebutuhan yang dirasakannya dan perlakuan yang berikan oleh petugas rumah sakit dengan cara yang sopan santun, tepat waktu, tanggap dan mampu menyembuhkan keluhannya, serta mencegah berkembangnya atau meluasnya penyakit pasien. Pandangan pasien atau masyarakat ini sangat penting, dikarenakan pasien yang merasa puas akan mematuhi pengobatan dan mau datang kembali untuk berobat. Dimensi kualitas pelayanan yang berhubungan dengan kepuasan pasien dapat mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan pasien. Pasien atau masyarakat sering menganggap bahwa dimensi efektivitas, akses, hubungan antar manusia, kesinambungan, dan kenyamanan sebagai suatu dimensi dari kualitas pelayanan yang sangat penting (Pohan, 2007:14).
Gambar 1 Pelatihan Public Relations Di Rs Tugu