(Oleh: Ayu Laili Rahmiyati, SKM.,MM.)
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Kesehatan masyarakat menurut Winslow dari Yale University adalah ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, meningkatkan kesehatan fisik dan mental dan efisiensi melalui usaha masyarakat yang terorganisir untuk meningkatkan sanitasi lingkungan, upaya kontrol infeksi di lingkungan masyarakat, pendidikan individu tentang hygiene atau kebersihan diri, serta perorganisasian pelayanan medis dan keperawatan. Selain itu, usaha masyarakat yang perlu dalam diagnosis dini yaitu pencegahan penyakit dan pengembangan aspek sosial yang akan mendukung agar setiap orang di masyarakat mempunyai standar kehidupan yang kuat untuk menjaga kesehatannya. Berdasarkan teori kesehatan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kesehatan adalah kondisi yang tidak hanya bebas dari penyakit, tetapi juga sehat secara sosial. Perkembangan kesehatan masyarakat di era digital ini perlu adanya pembinaan dan pengawasan dari seluruh stakeholder, baik dari pemerintah sebagai pengambil kebijakan maupun masyarakat itu sendiri.
Di era teknologi yang canggih ini, banyak kemudahan yang didapatkan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, seperti melalui smartphone atau telpon pintar kita, banyaknya fitur yang tersedia mulai dari kebutuhan transportasi, makanan, jasa belanja, jasa pengiriman dan lain-lain. Hal ini sangat praktis bagi masyarakat yang membutuhkan layanan yang cepat dan instan. Pilihan menu jenis makanan tersedia di dalam fitur tanpa harus bergerak untuk memasak, di satu sisi ibu-ibu menjadi malas masak, tetapi di sisi lain terdapat banyak variasi menu makanan tinggal pilih, tersedia informasi jenis makanan, yang sebagian ibu-ibu lebih mudah mempraktikkan dan rajin memasak menu yang bervariasi, bahkan menjadi ladang bisnisnya. Begitu juga dengan fitur jasa pengiriman, memudahkan kita mengirim barang/ makanan yang dapat dititip melalui jasa tranportasi online. Dengan budaya tersebut, akhirnya masyarakat kita terbiasa dengan istilah mager alias males gerak. Malas gerak dapat berdampak pada kesehatan masyarakat, jika biasanya kita melakukan aktivitas sehari-hari dengan gerak aktif, di era teknologi ini kita lebih banyak menghabiskan waktu depan handphone, sebab segala kebutuhan bisa tercukupi melalui handphone.
Dampak dari era digital ini berimbas pada kesehatan masyarakat, oleh karena itu penggunaan teknologi di era digital ini perlu komitmen agar dengan kemudahan yang ada, masyarakat tetap menyadari pentingnya menjaga kesehatan, baik itu kesehatan fisik, mental, spiritual maupun kesehatan sosial. Diperlukan dukungan pemerintah, keluarga, masyarakat yang saling terintegrasi dalam menyeimbangkan pemanfaatan teknologi dan upaya kesehatan masyarakat. Salah satu program pemerintah dalam mendukung hidup sehat yaitu dengan Program Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat). Salah satu kegiatan Germas yaitu olahraga secara teratur serta rutin mengkonsumsi sayur dan buah. Kegiatan ini diharapkan dapat mengatasi efek kurang gerak dan efek radiasi dari pemanfaatan teknologi canggih tersebut.
Dampak positif dari teknologi canggih di era digital ini sangat banyak, terutama di bidang kesehatan. Misalnya pemeriksaan kesehatan ibu hamil, yang tadinya menggunakan cara manual untuk mendeteksi jantung bayi, saat ini dapat dilakukan dengan alat USG (Ultra Sono Grafi), bahkan hingga 4 dimensi, yang dapat melihat siluet bayi dari berbagai arah gambar. Begitu juga dengan terciptanya alat-alat kesehatan/ kedokteran yang canggih lainnya, seperti mikroskop elektron yang mampu merekam sampel-sampel molekul hingga 3 dimensi, CT Scan, obat-obat antibiotik, MRI (Magnetic resonance imaging), dan lain-lain. Dengan inovasi teknologi kesehatan tersebut dapat memudahkan pengobatan dan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Adapun dampak negatif dari teknologi canggih tersebut, contohnya adalah radiasi, mata berair, kepala pusing, yang terjadi apabila kita menghabiskan waktu yang banyak dengna paparan handphone atau gadget. Apalagi jika sampai lupa makan dan minum, menyebabkan penyakit lambung, mudah marah, emosi yang tidak stabil dan lain-lain. Selain itu, dapat terjadi pula gangguan sosial, kurang berinteraksi dan berkomunikasi dengan masyarakat atau keluarga dekat sendiri. Hal ini tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik dan mental, tetapi juga berdampak pada kesehatan sosial dan spiritual masyarakat. Penggunaan teknologi di era digital ini seperti dua sisi mata uang, karena mempunyai dampak positif dan negatif. Oleh karena itu, untuk menjaga kestabilan kesehatan baik secara fisik, mental, maupun sosial, perlu adanya komitmen dari diri sendiri, misalkan komitmen dalam penggunaan handphone, kapan akan menggunakan dan mematikan handphone, saling mengingatkan dalam penggunaan teknologi yang berlebihan terutama oleh keluarga terdekat. Disamping itu, perlu adanya peningkatan regulasi dan kebijakan pemerintah, misalnya regulasi dalam penggunaan internet, juga regulasi dalam keamanan transportasi online, regulasi keamanan dan keterjaminan makanan dalam pengiriman makanan pesanan online, seperti makanan yang terjamin dan bebas dari bahan berbahaya dan kontaminasi selama diperjalanan/ pengiriman. Juga adaya peningkatan promosi kesehatan, program pencegahan penyakit fisik, mental dan sosial juga peningkatan pendidikan kesehatan masyarakat lainnya. Dalam pelaksanaannya, program dan kebijakan pemerintah dalam bidang kesehatan dapat diintegrasikan dengan perguruan tinggi dan kader kesehatan di masyarakat, terutama dalam peningkatan promosi dan pendidikan kesehatan pada masyarakat.
sangat membantu,terimakasih