(Oleh: Rindu)
Saat ini Indonesia sedang menghadapi tantangan Era Revolusi Industri 4.0, tidak hanya di sektor sosial, ekonomi, teknologi tapi juga sektor pendidikan, dimana terjadi perubahan keterampilan , pekerjaan, cara berkomunikasi, berbelanja, bertransaksi, hingga gaya hidup, dan untuk menjawab tantangan tantangan tersebut, dibutuhkannya sumber daya manusia yang kompetitif, inovatif dan berkarakter.
Banyak sekali kejadian yang menggambarkan belum siapnya dalam berkompetisi dan beradaptasi di Era Revolusi Industri 4.0, diantaranya seperti toko-toko konvensional yang tutup karena masyarakat lebih memilih belanja online dari mulai kebutuhan pakaian hingga makanan, pesatnya sistem pembayaran dengan e-banking dan e-money daripada tunai, penggunaan transportasi dengan sistem pemesanan online, dan pesatnya pemanfaatan media online dari pada membaca media cetak.
Di Era Revolusi Industri 4.0 yang serba otomatis, robotik, dan berteknologi tinggi, siap tidak siap kita harus mempersiapkan strategi untuk mewujudkan sumber daya manusia kompetitif, inovatif dan berkarakter, dimana harus memiliki keahlian yang sesuai dengan perkembangan teknologi digital terkini, sehingga diperlukan pelaksanaan program peningkatan keterampilan (up-skilling) atau pembaruan keterampilan (re-skilling) agar tidak menjadi “orang nomor dua di negeri sendiri”.
Untuk mewujudkan sumber daya manusia kompetitif, inovatif dan berkarakter perlu komitmen bersama untuk mengejar Era Revolusi Industri 4.0 dari pemerintah, lingkungan pendidikan, lingkungan keluarga dan lingkungan tempat tinggal. Strategi yang dapat dilakukan diantaranya yaitu Pemerintah memberikan kurikulum yang menyesuaikan dengan peningkatan teknologi, nilai religius dan sikap kebangsaan yang tinggi, sistem pendidikan atau kuliah secara daring (online) mulai diterapkan di institusi pendidikan, sedangkan lingkungan keluarga dan tempat tinggal dapat bersama sama membuat Gerakan Membaca agar generasi milineal tumbuh minat membaca buku atau ilmu pengetahuan yang tinggi bukan gemar membaca media sosial, karena salah satu ciri negara maju adalah masyarakatnya memiliki tradisi membaca dengan intensitas yang tinggi dan menjadikan sumber daya manusia Indonesia yang bermartabat, berakhlak dan berkompeten.
Terima kasih bu rindu. Sangat bermanfaat tulisannya di jaman saat ini