Hipertensi merupakan suatu keadaan dimana tekanan darah berada di atas ambang batas normal yaitu 120/80 mmHg.Terjadinya pergeseran pola penyakit di Indonesia disebabkan oleh transisi epidemiologi yaitu terjadinya peningkatan penyakit kronis degeneratif yang salah satunya adalah hipertensi.Pada umumnya penderita hipertensi tidak mengetahui bahwa mereka sedang mengalami hipertensi karena penyakit ini merupakan penyakit yang tidak memiliki tanda gejala awal. (WHO, 2013).
Hall dan Lindzey (2000) menyebutkan bahwa kepribadian merupakan sesuatu hal yang memberikan tata tertib dan keharmonisan terhadap segala macam tingkah laku individu yang dilakukan secara berbeda-beda. Sedangkan Friedman dan Rosennman membagi tipe kepribadian menjadi dua yaitu tipe A dan tipe B. Dimana tipe A dengan ciriciri yaitu kompetetif, berorientasi pada prestasi, agresif dan cepat atau tangkas. Dan tipe B merupakan kebalikan dari tipe A yaitu rileks, tidak menyukai kesulitan, jarang marah, menggunakan banyak waktunya untuk kegiatan yang disenangi.
Sher mengemukakan bahwa kepribadian jenis tipe A dapat menyebabkan tanggapan yang tidak sehat terhadap psikologis sehari-hari sehingga lebih berpengaruh terhadap kejadian hipertensi pada individu (Anonim, 2018)Menurut Rumambi et al (2018), tipe kepribadian selain dapat menyebabkan hipertensi, faktor ini juga bisa menyebabkan penyakit tidak menular lainnya seperti PJK
Pengabdian kepada masyarakat telah dilakukan oleh dosen dan mahasiswa Prodi Ners STIKI pada tanggal 11 Juni 2017 di daerah binaan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Menurut dosen Prodi Ners STIKIM Ns. Yeni Koto, M.Kes Pendidikan Kesehatan Tipe Kepribadian Dengan Kejadian Serangan Jantung Pada Pasien Penyakit Jantung Koroner sangat penting diajarkan kepada masyarakat secara berkelanjutan dan terbimbing agar terbentuk perilaku sehat yang menetap. Akan tetapi tetap dibutuhkan penguatan dari berbagai pihak termasuk keluarga dan lingkungan.