Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah penyakit infeksi akut yang melibatkan organ saluran pernapasan. Saluran nafas yang dimaksud adalah organ mulai dari hidung sampai alveoli paru (Intan, 2014).
ISPA disebabkan oleh virus, jamur dan bakteri Staphylococcus, Streptococcus. Staphylococcus dan Streptococcus merupakan bakteri gram positif. Staphylococcus tumbuh pada lingkungan dengan temperatur 15 – 45ºC, sedangkan Streptococcus tumbuh pada lingkungan dengan temperatur suhu 37ºC
Timbulnya gejala ISPA biasanya cepat, yaitu dalam waktu beberapa jam sampai beberapa hari. Gejalanya meliputi demam, batuk, dan sering juga nyeri tenggorokan, pilek, sesak napas, mengi, atau kesulitan bernapas (WHO, 2007).
Orang tua memiliki peran yang penting dalam masa pertumbuhan anak, sekaligus dalam proses pencegahan dan penanggulangan penyakit ISPA. Peran orang tua antara lain adalah : peran sebagai penyedia, perawatan anak, sosialisasi anak, peran pendidikan, dan peran afektif. Alasan mengapa orang tua memegang peranan penting bagi kesehatan anak karena kehidupan seorang anak ditentukan oleh lingkungan keluarga (Stela, 2016).
Pemberian perlakuan berupa pemberdayaan keluarga dengan metode pendidikan kesehatan, bimbingan dan konseling serta demonstrasi cara-cara perawatan sederhana ISPA dapat meningkatkan pengetahuan keluarga. Kombinasi metode pelaksanaan pemberdayaan antara pendidikan kesehatan, bimbingan, dan konseling, serta demonstrasi berperan penting dalam meningkatnya pengetahuan dan kemampuan perawatan pada anak (Rohmatika, 2018). WHO mencanangkan kerangka strategi pencegahan dan pengendalian ISPA pada anak menjadi 3 misi yaitu proteksi, pencegahan dan juga tatalaksana yang tepat.
Pengabdian kepada masyarakat telah dilakukan oleh dosen dan mahasiswa Prodi Ners STIKIM pada tanggal 15 Juni 2019 dihadiri oleh 40 orang ibu yang seluruhnya antusias dengan kegiatan ini. Menurut dosen Prodi Ners STIKIM, Ns. Ristinawati, S.Kep, M.Kes peran keluarga sangat dibutuhkan dalam upayan menekan angka kejadian ISPA pada anak-anak.