Barliana Lukitawati
Suatu perusahaan memerlukan adanya komunikasi timbal balik untuk mencapai tujuan perusahaan. Komunikasi timbal balik tersebut dapat dilakukan dengan adanya public relations. Public relations muncul karena tuntutan kebutuhan. Artinya menjadi hal yang utama bagi public relations untuk mampu menjalankan salah satu fungsi dan tugasnya yaitu membina hubungan yang harmonis antara pimpinan manajemen dengan para karyawan dan antara pimpinan dengan pemilik perusahaan atau sebaliknya. Begitu juga kemampuannya untuk menjembatani atau membangun komunikasi dengan masyarakat luar sebagai publik yang pada akhirnya dapat menentukan sukses atau tidaknya tujuan dan citra yang hendak dicapai oleh perusahaan.
Salah satu syarat terlaksananya program penanggulangan berita-berita negatif di lingkungan karyawan dan mantan karyawan hendaknya dilakukan program penyebaran informasi, termasuk mendapatkan salah satu media internal dalam upaya penanggulangan berita-berita negatif yang terus meluas. Dalam hal penanggulangan berita-berita negatif, bidang corporate communication melakukan penyebaran informasi mengenai kondisi perusahaan sekarang ini kepada khalayak guna memberikan informasi yang benar bukan isu. Agar dapat menekan menyebarnya serta menjelaskan informasi yang benar, bidang corporate communication mengadakan kegitan jumpa pers, menyebarkan release dengan harapan agar karyawan jadi mengerti dan tetap tenang dalam bekerja. Waktu kegiatan penyebaran perlu dilakukan secara berkesinambungan dan tekun, karena daya tangkap manusia tidak sama, disamping iitu dipengaruhi oleh kondisi dan situasi baik fisik, kejiwaan maupun lingkungan.
Public relations atau PR adalah bidang yang berkaiatan dengan mengelola citra dan reputasi seseorang maupun sebuah lembaga dimata publik. Profesi PR bekerja di wilayah publik untuk membentuk fungsi komunikasi, hubungan masyarakat (public relations), manajemen krisis (crisis management), hubungan pelanggan (customer relations), hubungan karyawan(employee relations), urusan pemerintah (government relations), hubungan industry (industry relations), hubungan investor (investor relations), hubungan dengan media (media relations), mediasi, publisitas, pidato-menulis, dan pengunjung hubungan (Ruslan, 2002:17).
Iriantara (2004:63) mengungkapkan bahwa jika perusahaan sukses membangun citra positif dan powerfull maka perusahaan tersebut mampu terus bertahan dan unggul di dalam pertarungan bisnis secara berkesinambungan dalam jangka panjang.