SOSIALISASI PEMBUATAN SABUN DARI MINYAK BUNGA MELATI PADA MASYARAKAT

Sejumlah dosen dan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM) Jakarta mengadakan pengabdian masyarakat di Puskesmas Srengseng Sawah dengan tema Sosialisasi Pembuatan Sabun dari Minyak Bunga Melati pada Masyarakat.

Kulit merupakan organ tubuh terluar yang berguna untuk melindungi organ-organ tubuh bagian dalam dari pengaruh luar seperti sinar matahari, trauma mekanis, bahan kimia dan lainnya. Dalam menjaga kulit, terutama untuk membersihkannya dari kotoran dan kuman kita menggunakan sabun. Sabun yang diaplikasikan kepada kulit kita setiap hari dapat mengurangi atau menghilangkan keutuhan fosfolipid bilayer sebagai lapisan kulit yang berfungsi menjaga kelembaban kulit.

Selama ini sabun yang telah berada di seluruh dunia mengandung zat aditif sintetik serta komposisi minyak yang tidak alami yang bisa mengganggu kesehatan kulit dan lingkungan serta limbah yang dihasilkan.

Minyak atsiri bunga melati atau dikenal sebagai jasmine oil berfungsi sebagai antiseptik, mengatasi masalah dehidrasi pada kulit saat diaplikasikan sehingga tetap menjaga kelembaban kulit. Selain itu, riset dan uji klinis telah membuktikan keampuhan aromatik bunga melati dalam mendukung keseimbangan kimiawi kulit secara alami, melembutkan kulit dan mengencangkan kulit dan lapisan lemak di bawahnya, serta mencegah keriput, kulit kendor, dan bercak-bercak penuaan.

Gelar Pelatihan Membuat Sabun, Upaya LKS Orsos RKS Ponorogo Basmi CoronaMaka dari itu, pada program pengabdian masyarakat kali ini kami mengadakan sosialisasi pembuatan sabun dari minyak bunga melati pada masyarakat, dimana pelaksanaan dilakukan beberapa tahap seperti memperkenalkan sabun minyak atsiri bunga melati kepada masyarakat, manfaat sabun dengan menggunakan minyak atsiri, bahaya dan dampak keringnya kulit karena sabun, pelatihan dan melakukan secara langsung terkait pembuatan sabun bersama dengan masyarakat.

Pengabdian kepada masyarakat telah dilakukan oleh dosen dan mahasiswa Prodi farmasi STIKIM pada tanggal 17 Desember 2019 di Pusksemas Srengseng Sawah. Menurut dosen Prodi farmasi STIKIM Linda Suryanti, S.Farm, apt, M.Farm, terkait menjaga kulit dari dalam tubuh seperti mengonsumsi makanan yang sehat, menghindari stress, minum air yang cukup, dan tidur yang cukup. Menjaga kulit dari luar tubuh dengan cara mandi menggunakan sabun untuk menghilangkan kuman dan kotoran, tetapi jika menggunakan sabun yang mengandung zat aditif sintetik dapat mengurangi keutuhan fosfolipid bilayer yang ada pada lapisan kulit. Oleh karena itu, gunakanlah sabun yang tetap menjaga keutuhan lapisan kulit dan menggunakan sabun yang mengandung minyak atsiri.  

About pakem

Leave a Reply

Your email address will not be published.