Webinar Peningkatan Pengetahuan Masyarakat tentang Infertilitas

Sejumlah dosen, dan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM) Jakarta mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat berbentuk webinar yang diadakan di Aula Gedung HZ pada tanggal 25 Mei 2021. Dr.dr.Harimat Hendarwan, M.Kes selaku dosen Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju yang juga berperan sebagai Ketua dari kegiatan Pengabdian Masyarakat mengatakan antusiasme peserta dalam webinar ini sangat baik, beliau juga mengajak beberapa mahasiswa dari program studi Magister Ilmu Kesehatan untuk terlibat langsung dalam kegiatan webinar.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai infertilitas, karakteristik sosio-demografi pasangan infertile dan seberapa jauh pandangan masyarakat mengenai infertilitas. 

Karenanya, dalam webinar ini dibahas bahwa infertilitas secara fisik bukan merupakan masalah yang mengancam kehidupan dan bukan merupakan suatu penyakit, namun dampak psikologis yang terjadi sebanding dengan penyakit kronis. Dampak psikologis yang timbul akibat infertilitas adalah stres yang dapat meningkatkan ketegangan pada pernikahan. Pihak perempuan seringkali disudutkan sebagai pihak yang paling bertanggung jawab bila suatu pernikahan belum dikaruniai anak sehingga terjadinya stres yang tinggi dan menggangu keharmonisan rumah tangga.

Pengabdian masyarakat ini juga menghimbau bahwa infertilitas merupakan suatu masalah yang dihadapi pasangan suami istri yang telah menikah, melakukan hubungan seksual teratur selama minimal satu tahun, tanpa menggunakan kontrasepsi, namun belum mendapatan kehamilan. Infertilitas dapat bersifat primer maupun sekunder. Infertilitas primer yaitu istri belum pernah mendapatkan kehamilan walau berhubungan seksual secara teratur sekurang-kurangnya dalam satu tahun tanpa kontrasepsi dan infertilitas sekunder yaitu istri sudah pernah mengalami kehamilan namun tidak berhasil hamil lagi walau berhubungan seksual secara teratur sekurang-kurangnya dalam satu tahuntanpa kontrasepsi. Secara umum, infertilitas primer lebih sering terjadi dibandingkan infertilitas sekunder.  

Kegiatan pengabdian masyarakat ini menggunakan metode ceramah, diskusi interaktif dan tanya jawab melalui zoom meeting dengan upaya kegiatan soasialisasi ini yang dilakukan berfokus pada masyarakat yang awam mengenai infertilitas khususnya pasangan suami istri, calon ibu di masa mendatang dan tenaga kesehatan khususnya bidan. 

Dapat disimpulkan infertilitas merupakan suatu masalah yang dihadapi pasangan suami istri yang telah menikah, melakukan hubungan seksual teratur selama minimal satu tahun, tanpa menggunakan kontrasepsi, namun belum mendapatan kehamilan.

About evan

Leave a Reply

Your email address will not be published.