JAKARTA – Netflix, layanan streaming berbasis langganan yang memungkinkan subscribernya menonton acara TV dan film tanpa iklan dilaporkan bahwa saham perusahaannya turun 20 persen. Hal tersebut disebabkan karena adanya prospek pertumbuhan yang dinilai buruk dan minimnya penambahan jumlah pelanggan. Dilansir dari CNN.com, Netflix memiliki 221,8 juta pelanggan di seluruh dunia pada 2021. Jumlah pelanggan tercatat 8,2 juta pada kuartal keempat 2021. Angka tersebut meleset dari ekspektasi perusahaan yang menargetkan penambahan 8,5 juta pelanggan pada kuartal IV 2021.
Sementara, Netflix memprediksi jumlah pelanggan bertambah menjadi 224,3 juta pada kuartal I 2022. Angka tersebut hanya naik 2,5 juta pelanggan atau kurang dari harapan analis. Lalu, laba Netflix tercatat sebesar US$607 juta pada kuartal IV 2021. Realisasi tersebut naik dari kuartal sebelumnya yang sebesar US$542 juta. Kenaikan laba ditopang oleh peningkatan pendapatan yang mencapai 16 persen menjadi US$7,7 miliar pada kuartal IV 2021. “Kami terus tumbuh di setiap negara dan wilayah di mana alternatif streaming baru ini telah diluncurkan,” ucap manajemen Netflix. CEO Netflix Reed Hastings mengakui persaingan di industri streaming meningkat. Tak heran, jumlah pelanggan tak mencapai target yang ditetapkan.
Meski begitu, ia masih percaya bahwa industri streaming tetap memiliki peluang ke depannya. Hal itu karena pesaing Netflix seperti Amazon dan Hulu telah beroperasi selama bertahun-tahun. “Ini memperkuat pandangan kami bahwa peluang terbesar dalam hiburan adalah transisi dari linier ke streaming,” kata Hastings. Netflix sebelumnya juga memutuskan untuk menaikkan harga di Amerika Serikat dan Kanada, dua pasar terbesarnya. Harga langganan di AS untuk paket standar Netflix naik US$1,50 atau Rp21.500 (asumsi kurs Rp14.331 per dolar AS) menjadi US$15,49 atau Rp222.134. Kemudian, paket basic naik US$1 atau Rp14.340 ribu menjadi US$9,99 atau Rp143.248 ribu. Lalu, paket premium naik US$2 atau Rp28.678 menjadi US$19.99 atau Rp286.646.
Mengingat persaingan dari Disney+ dan HBO Max, yang merupakan unit dari Warner Media perusahaan induk CNN, Netflix mencoba mengimbangi pertumbuhannya yang lambat dengan menaikkan harga langganan. Satu titik terang untuk Netflix adalah meningkatnya jumlah pelanggan di AS dan Kanada sebesar 1,2 juta pada kuartal IV 2021. Jumlahnya meningkat 70 ribu pelanggan dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Penurunan saham Netflix juga memukul perusahaan streaming lain, seperti Disney sebesar 4,5 persen dan Roku turun sekitar 6 persen.
(Sumber: CNN Indonesia)
One comment
Pingback: Rekomendasi Film yang Wajib Nonton Februari ini, Tersedia Streaming! - Pakem Media