Beberapa dosen dan mahasiswa program studi Gizi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM) mengadakan pengabdian masyarakat berupa penyuluhan yang di adakan secara webinar di Aula STIKIM dengan tema Edukasi Gizi Pelatihan Pengukuran Status Gizi dan Lingkar Pinggang.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini dibuat dengan tujuan memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai status gizi dan kaitannya dengan lingkar pinggang, serta memberikan pelatihan pengukuran status gizi. Secara rinci kegiatan ini berupa mendeskripsikan status gizi pada masyarakat, mendeskripsikan lingkar pinggang pada masyarakat dan menganalisis hubungan status gizi dengan lingkar pinggang. Status gizi dapat diketahui melalui pengukuran beberapa parameter, kemudian hasil pengukuran tersebut dibandingkan dengan standar atau rujukan. Peran penilaian status gizi bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya status gizi yang salah. Penilaian status gizi menjadi penting karena dapat menyebabkan terjadinya kesakitan dan kematian terkait dengan status gizi. Oleh karena itu dengan diketahuinya status gizi, dapat dilakukan upaya untuk memperbaiki tingkat kesehatan pada masyarakat. Lingkar pinggang dapat digunakan sebagai indikator untuk menentukan obesitas yang diperoleh dari pengukuran panjang lingkar tulang rusuk dengan tulang panggul melewati pusar yang diukur menggunakan pita meteran non-elastis, dikatakan obesitas apabila lingkar pinggang ≥90 cm untuk laki-laki dan ≥80 cm untuk perempuan. Pengukuran lingkar pinggang menggambarkan penumpukan lemak tubuh bagian atas atau upper body obesity. Upper body obesity berkaitan dengan risiko hipertrigliseridemia, hipertensi, diabetes, asam urat, dan aterosklerosis. Lingkar pinggang juga berkaitan erat dengan gangguan metabolik dan obesitas abdominal. Obesitas abdominal berhubungan lebih besar dengan hiperurisemia. Tingginya kadar leptin pada orang yang mengalami obesitas dapat menyebabkan resistensi leptin.
Penyuluhan ini menggunakan media ceramah, diskusi dan tanya jawab melalui aplikasi Zoom Cloud dikarenakan keterbatasan yang terjadi akibat pandemic Covid-19. Pengabdian masyarakat ini menambah ilmu pengetahuan bagi pembaca tentang hubungan status gizi dan lingkar pinggang. Diharapkan setelah dilaksanakannya pengabdian masyarakat ini juga dapat menambah pengetahuan dan informasi kepada kader dan masyarakat akan pentingnya pengaruh status gizi dan lingkar pinggang. Kegiatan ini diisi oleh dua orang dosen program studi gizi yaitu Siti Soraya, S.Gz, M.Si dan Nurul Nisa Ayu Alfani, S.TP, M.Gz juga dibantu dengan beberapa mahasiswa program studi gizi. Kegiatan dilaksanakan pada hari Kamis, 2 Juni 2022, dimulai dari jam 08.00 sampai dengan selesai. Acara berlangsung interaktif, peserta antusias mengikuti pemaparan. Hal ini tampak dari banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh peserta. Penyampaian materi menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh peserta. Cara penyajian dilakukan dengan menggunakan powerpoint melalui aplikasi zoom. Presentasi juga tidak hanya teoritis namun juga disertai dengan gambar dan contoh-contoh kasus.
Dapat diambil kesimpulan bahwa penyuluhan kesehatan mengenai penanganan dan pencegahan status gizi tidak baik diharapkan dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas penyakit tidak menular maupun penyakit menular. Juga dapat perlu semakin digiatkannya pemeriksaan status gizi dan lingkar pinggang secara berkala kepada masyarakat yang berisiko baik secara mandiri ataupun di pusat pelayanan kesehatan.